KOMUNIKASI MASSA
Komunikasi massa berasal
dari istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai kependekan
dari mass media communication. Artinya, komunikasi yang menggunakan
media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass
communication atau communications diartikan sebagai
salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai kependekan dari media
of mass communication.
A.
Unsur-Unsur Komunikasi Massa
Harold D.
Lasswell (dalam Wiryanto, 2005) memformulasikan unsur-unsur komunikasi dalam
bentuk pertanyaan sebagai berikut ”Who Says What in Which Channelto Whom
With What Effect?”
- Unsur
Who ( Sumber atau Komunikator ).
Sumber utama dalam komunikasi massa adalah
lembaga atau organisasi atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga atau
organisasi (institutionalized person). Yang dimaksud dimaksud dengan
lembaga dalam hal ini adalah perusahaan surat kabar, stasiun radio, televisi,
majalah, dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud institutionalized
person adalah redaktur surat kabar (sebagai contoh). Melalui tajuk
rencana menyatakan pendapatnya dengan fasilitas lembaga. Oleh karena itu, ia
memiliki kelebihan dalam suara atau wibawa dibandingkan berbicara tanpa
fasilitas lembaga.
McQuail (1987) menyebutkan ciri-ciri khusus
institusi (lembaga) media massa sebagai berikut:
a. Memproduksi dan mendistribusikan pengetahuan
dalam wujud informasi, pandangan, dan budaya. Upaya tersebut merupakan respon
terhadap kebutuhan sosial kolektif dan permintaan individu.
b. Menyediakan saluran untuk menghubungkan orang
tertentu dengan orang lain: dari pengirim ke penerima, dari anggota audien ke
anggota audien lainnya, dari seseorang ke masyarakat dan institusi masyarakat
terkait. Semua itu bukan sekedar saluran fisik jaringan komunikasi, melainkan
juga merupakan saluran tatacara dan pengetahuan yang menentukan siapakah
sebenarnya yang patut atau berkemungkinan untuk mendengar sesuatu dan kepada
siapa ia harus mendengarnya.
c. Media menyelenggarakan sebagian besar kegiatannya
dalam lingkungan publik, dan merupakan institusi yang terbuka bagi semua orang
untuk peran serta sebagai penerima (atau dalam kondisi tertentu sebagai
pengirim). Institusi media juga mewakili kondisi publik, seperti yang tampak
bilamana media massa menghadapi masalah yang berkaitan dengan pendapat publik
(opini publik) dan ikut berperan membentuknya (bukan masalah pribadi, pandangan
ahli, atau penilaian ilmiah).
d. Partisipasi anggota audien dalam institusi pada
hakikatnya bersifat sukarela, tanpa adanya keharusan atau kewajiban sosial.
Bahkan lebih bersifat suka rela daripada beberapa institusi lainnya, misalnya
pendidikan, agama atau politik. Partisipasi anggota audien lebih
mengacu pada mengisi waktu senggang dan santai, bukannya berkenaan dengan
pekerjaan dan tugas. Hal tersebut dikaitkan juga dengan ketidakberdayaan formal
institusi media: media tidak dapat mengandalkan otoritasnya sendiri dalam
masyarakat, serta tidak mempunyai organisasi yang menghubungkan pemeran-serta
”lapisan atas” (produsen pesan) dan pemeran-serta ”lapisan bawah” (audien).
e. Industri media dikaitkan dengan industri dan
pasar karena ketergantungannya pada imbalan kerja, teknologi, dan kebutuhan
pembiayaan.
f. Meskipun institusi media itu sendiri tidak
memiliki kekuasaan, namun institusi ini selalu berkaitan dengan kekuasaan
negara karena adanya kesinambungan pemakaian media, mekanisme hukum, dan
pandangan-pandangan menentukan yang berbeda antara negara yang satu dengan
lainnya.
Komunikator dalam proses komunikasi massa
selain merupakan sumber pesan, mereka juga berperan sebagai gate keeper (lihat
McQuail, 1987; Nurudin, 2003). Yaitu berperan untuk menambah, mengurangi,
menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah
dipahami oleh audien-nya. Bitner (dalam
Tubbs, 1996) menyatakan bahwa pelaksanaan peran gate keeper dipengaruhi
oleh: ekonomi; pembatasan legal; batas waktu; etika pribadi dan
profesionalitas; kompetisi diantara media; dan nilai berita.
- Unsur Says What ( Pesan).
Pesan-pesan komunikasi massa dapat diproduksi
dalam jumlah yang sangat besar dan dapat menjangkau audien yang
sangat banyak. Pesan-pesan itu berupa berita, pendapat, lagu, iklan, dan
sebagainya. Charles Wright (1977) memberikan karakteristik pesan-pesan
komunikasi massa sebagai berikut:
a. publicly.
Pesan-pesan komunikasi massa pada umumnya tidak ditujukan kepada orang perorang
secara eksklusif, melainkan bersifat terbuka, untuk umum atau publik.
- rapid. Pesan-pesan komunikasi massa
dirancang untuk mencapai audien yang luas dalam waktu yang singkat serta
simultan.
- transient. Pesan-pesan komunikasi massa untuk
memenuhi kebutuhan segera, dikonsumsi sekali pakai dan bukan untuk tujuan
yang bersifat permanen. Pada umumnya, pesan-pesan komunikasi massa
cenderung dirancang secara timely, supervisial, dan
kadang-kadang bersifat sensasional.
- Unsur in
Which Channel ( Saluran atau Media ).
Unsur ini
menyangkut semua peralatan yang digunakan untuk menyebarluaskan pesan-pesan
komunikasi massa. Media yang mempunyai kemampuan tersebut adalah surat kabar,
majalah, radio, televisi, internet, dan sebagainya.
- Unsur
to Whom ( Penerima; Khalayak; Audien).
Penerima
pesan-pesan komunikasi massa biasa disebut audien atau khalayak. Orang yang
membaca surat kabar, mendengarkan radio, menonton televisi, browsing internet
merupakan beberapa contoh dari audien.
Menurut Charles Wright (dalam Wiryanto,
2005), mass audien memiliki karakteristik-karakteristik
sebagai berikut:
- Large yaitu penerima-penerima
pesan komunikasi massa berjumlah banyak, merupakan individu-individu yang
tersebar dalam berbagai lokasi;
- Heterogen yaitu penerima-penerima
pesan komunikasi massa terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, beragam
dalam hal pekerjaan, umur, jenis kelamin, agama, etnis, dan sebagainya;
- Anonim yaitu anggota-anggota dari
mass audien umumnya tidak saling mengenal secara pribadi dengan
komunikatornya.
- Unsur
With What Effect ( Dampak ).
Dampak
dalam hal ini adalah perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri audien sebagai
akibat dari keterpaan pesan-pesan media. David Berlo (dalam Wiryanto, 2005)
mengklasifikasikan dampak atau perubahan ini ke dalam tiga kategori, yaitu:
perubahan dalam ranah pengetahuan; sikap; dan perilaku nyata. Perubahan ini
biasanya berlangsung secara berurutan.
B. Ciri-ciri komunikasi massa
Sedangkan ciri-ciri komunikasi massa, menurut Elizabeth Noelle
Neumann(dalam Jalaluddin Rakhmat, 1994) adalah sebagai berikut:
- Bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media teknis;
- Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi;
- Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim;
- Mempunyai publik yang secara tersebar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar